Anak ular Cobra

Suatu sore Dayat diberi Tugas oleh Bedi(santri senior) untuk memberi makan anak ular Cobra dan ular kadut yang tertangkap di halaman rumah.

Dayat memberi makan anak ular yang imut-imut tersebut dengan cicak yang kebetulan sedang main-main di warung dan ternyata apes ketangkep oleh Dayat.

Dayat sebetulnya takut dengan ular tapi karena islam mengajarkan untuk tidak boleh takut selain pada Allah Swt. maka Dayat memberanikan diri memberi makan anak ular imut tersebut dengan hati yang bergetar deg-deg-deg syeeeerrr.

Ular-ular tersebut di masukkan ke dalam 2 botol minuman bekas dan ditutup rapat, hanya diberi beberapa lubang kecil di samping-samping.

Dengan penuh kekuatan dan kesadaran yang mulai hilang muncul dayat berhasil memberi makan. Syukur….

Kemudian, dengan dengkul yang masih bergetar Dayat mundur beberapa langkah menuju kursi panjang depan warung untuk duduk.

“AAAAAAAAA…..AAAAAAA… AAAAAA…. AAAUOOOO AAAA….” Dayat berteriak sekencang tenaga.

Semua berlari, yang ada di warnet berlari, yang didalam warung berlari semua menuju Dayat. Kami melihat Dayat sedang melolong-lolong dengan wajah pucat menghadap atas dengan satu tangan kebelakang yang menyentuh buntut Choco (kucing liar yang datang untuk menemani hari-hari sepi Dayat).

Kita semua bertanya pada Dayat

“Ono Opo Yat?”

Saat tersadar, Dayat langsung menoleh kebelakang dan mendapati buntut Choco yang dia pegang secara tidak sadar sesaat setelah memberi makan anak ular cobra.

Oalaaaah Dayat-Dayat…. Hidupmu Yaaaaat..

hahahahahhaha