Horaaay terbit juga “Terdampar di Rusia”

Alhamdulillaaaaaaaaaaaaaah,

Akhirnya terbit juga buku ini. Buku yang aku nanti-nantikan, buatnya penuh perjuangan dan tetes darah penghabisan. Dari yang buatnya sambil tidur-tiduran, kebawa ke alam mimpi, sampe ngetiks ambil ngiler.

Di kirim-kirimin ke penerbit juga ga ada yang mau, maklumlaah… Aku ini masih penulis aba-abal, hihi.

Dari pada di buang dengan tidak terhormat, maka kumpulan tulisan ini, mending aku kumpulin satu persatu hingga jadi buku terus aku upload dech, di nulisbuku.com dan  JENG-jeng-jengjeng….

jadilah buku

Gambar

Meski cuma bisa di dapat di buku online dan belum masuk toko buku, aku udah seneng banget!!!! rasanya, kaya berhasil mendaki puncak gunung Elbrus Rusia. Hahaha

Buku ini sengaja aku buat untuk membuka cakrawala tentang kehidupan kami dan teman-teman selama menjadi mahasiswa di RUSIA. Tentu dari sudut pandang mahasiswa dengan katagori “pas-pasan” hehehe

Harapan penulis cuma satu, yaitu semoga buku ini maknanya sampai ke para pembaca 😀

Rencananya buku ini akan terbit kurang lebih 5 seri (ya iyalaaah, kan aku di Rusia ga cuma 1 tahun tapi 5 tahun) Buku yang berisi tentang penggalan-penggalan cerita sehari-hari di Rusia. 😀

Kalo kurang puas baca celoteh di sini boleh ko langsung pesan bukunya di http://nulisbuku.com/books/view/terdampar-di-rusia.

Oiya, open untuk kritik dan saran loh ke http://www.treesa_hidayantee@yahoo.com (mumpung Penulis lagi baik hati ^_^’)

Sampe ketemu lagi “daswidanya”

Spasibo…

Dinda Hidayanti

Maaf mama, aku hamil!

Hem,..

Kaget ya?

Kagetkan??

Pasti kaget!!

Hahaahaha.. judul diatas emang mengagetkan! tapi tidak bagi teman-temanku disini (orang Russia, red).

Musim semi telah datang, angin hangat berhembus lembut menyapu seluruh kota, meski terkadang masih membawa dingin namun hati penduduk Rostov on Don sudah menghangat dan menghijau. Perasaan musim semi memang fantastik! selalu membawa semangat dan mood yang baru. Tidak seperti musim-musim lain yang membuat para penghuninya menjadi lebih sensi dan moody.

Kelas “mishlenie i rech” hari selasa ini sama seperti hari-hari sebelumnya, disini kami membedah buku milik Jean Piaget dan L.C Wvigotski tentang pemikiran dan bicara pada manusia. Meski kadang membosankan tapi sejatinya kelas ini yang aku nilai paling bermutu karena mau tidak mau kita membahas tuntas-tas seluruh materi dibuku ditambah dengan membuat 10 pertanyaan disetiap bab dan menuliskan kesimpulan untuk setiap bab, tak lupa kita harus vwistupat/ presentasi didepan kelas. Asyik kan? apa lagi pake bahasa Russia! mbulet wes ilat e!

Kelas ini adalah kelas spech. Kurs atau kelas yang tergantung dengan sub jurusan kita di fakultas, kebetulan kafedra ku cuma berisi 8 orang dan kebetulan juga yang jarang absen cuma 5 orang termasuk aku, sisanya?? tanyakan pada rumput yang menari! haha,

Eniwei! Aku tidak sedang presentasi tentang Wvigotski atau Jean Piaget disini loh yah! tapi aku sedang membicarakan seorang temen 1 kelasku yang jarang-jarang keliatan batang idungnya dikelas. Panggil aja Olisa, ia memang seperti mahasiswa Russia lain yang jarang nongol dan super cuek dengan kuliahnya. Aku bahkan lupa kapan terakhir ketemu muka dengan dia. Yang aku ingat aku bertemu dengannya waktu ujian semester lalu, kemudian tak ingat lagi kapan kami ketemu. Setiap kali ditanya mengapa jawabannya selalu saja

“Duh. maaf aku tidak bisa datang kuliah, kakekku meninggal” lain hari lain lagi alasannya “maaf, pacarku kembali ke medan tempur jadi aku pergi melepasnya ke vokzal*” atau pernah juga alasan ini “duh, gimana yaah.. dosennya nyebelin sih! dosennya bukan orang! aku males ah! aku sibuk dirumah lagi pindahan jadi ga bisa dateng!” de es be.. de es be…

Nah, setelah lamaaaaa ga ketemu, seperti biasa pasang tampang tanpa dosa dan modal segudang alasan si Olisia ini dateng kuliah. Tapi satu hal! Olisia jenis temperamen nya ekstrovert jadi ia seperti kaca yang transparan. Semua keliatan! dengan modal spik ngalor-ngidul-ngetan-ngulon ia cerita kesemua teman dikelas kalo dirinya telah “sukses” berhenti minum (alkohol,red) dan merokok sejak 4 bulan lalu. Temanku Marina menanggapi dengan serius, (okelah aku bocorin! kebanyakan cewe Russia tidak lepas dari Rokok, bir dan freesex) makanya Marina tidak percaya dengan mudah apa yang dikatakan Olisia, tetapi begitu Olisia berbicara panjang lebar akhirnya ia mengaku kalo ternyata diperutnya sudah ada cabang bayi berumur 4 bulan!  So curious akhirnya aku cuma bengong sambil mendengarkan ” ocehan ” Olisia dengan Marina, ia mengaku saat pertama kali mendapati dirinya hamil mau tidak mau, siap tidak siap ia harus mengaku kepada orang tuanya. Dan you know! dengan bangga Olisia cerita, bahwa saat Olisia mengaku sudah tentu mamanya shock, dan langsung didepan Olisia nenggak vodka hingga mabok! sedang ayahnya hanya diam beberapa saat hingga Olisia menjelaskan bahwa kehamilannya tidak dikehendaki olehnya dan “pacar”nya.

First Note : Bisa dibayangkan jika ini terjadi di Indonesia?? yang nota benenya sangat menjunjung tinggi nilai moral dan susila? hemmm! pribadi aku tidak bisa membanyangkan bagaimana perasaan ibuku atau ibu orang lain yang masih mengaku “beragama” saat mendapati pengakuan anaknya tentang kehamilan diluar nikah! tentu hancur lebur hatinya. Karena di Indonesia sebagian besar masih menganggap hal ini sebagai tabu dan aib.

Masih ada lagi…

Masih mau lanjut?

Kalo masih, hayuk lah dibaca lagi.. tapi kalo engga! bisa stop sampe point diatas aja. Bagi yang masih mau lanjut, silahkan diteruskeun..

Setelah Olisia puas dengan pengakuannya, tak lama aku mendengar dari sisi Marina curhat tentang kisah cintanya. Setahuku, Marina punya pacar dari st.Peterburg, bahkan mereka sudah tinggal didalam 1 flat bersama tanpa adanya ikatan yang syah (kumpul kebo getoo!) Untuk kumpul kebo lain waktu akan aku ceritakan dilain notes dan kesempatan.

Nah, Marina cerita jika akhir-akhir ini ia punya masalah dengan pacarnya itu (entah apa masalahnya, i am not too curious) Marina bilang kalo ada seorang cowo (temen sekelas kami) suka padanya, panggil aja Lyosha. Lyosa suka dengan Marina meski sudah tau jika Marina punya pacar. Akhirnya Marina cerita jika sekali, dua kali mereka memutuskan untuk bertemu dan tidur bersama sebelum memutuskan untuk lanjut kehubungan selanjutnya atau tidak.

Second Note : Bisa dibayangkan? jika belum jadi pacar saja sudah berani bertindak sejauh itu, memberikan “tubuh” secara mudah hanya untuk mendapatkan kesepakatan sebuah hubungan yang belum syah. (apalagi dalam pandangan Islam? Oke dalam konteks ini aku tidak membahas tentang isudut pandang Islam, Insyaallah akan aku bahas dikesempatan yang juga mendatang ).

Sejauh ini, aku memang tidak terlalu dalam memahami cara pandang dan pergaulan dengan teman-teman Russiaku, bukan karena aku tertutup dengan mereka dan tidak mau berpikir luas tentang perbedaan culture dan sudut pandang, hanya saja Alhamdulillah dengan Islam dan busana muslimah ini Allah menjagaku dari hal-hal yang berdosa dalam sudut pandang Islam.

Bagi mereka pernikahan bukan hal yang penting, Olisia juga menambahkan

“setelah kuliah aku akan menikah, tapi bukan dengan alasan aku hamil. Pernikahan hanyalah simbol, untuk sebuah kesetiaan tapi jaman sekarang tidak ada jaminan setelah terikat pernikahan pasangan kita bisa setia. Buktinya tetap saja ada perselingkuhan dan kejenuhan! lagipula, kehamilan ini aku terima karena aku merasa sudah cukup dewasa! aku sudah 20 tahun Dinda!! sudah cukup umur untuk punya anak! satu hal yang perlu kamu catat, terkadang.. orang Russia tidak menginginkan pernikahan karena mereka takut dikhianati, mereka memutuskan untuk hidup sendiri! dan jika mereka takut merasa kesepian maka mereka akan berfikiran untuk memiliki anak! jika mereka tidak punya pasangan, maka dengan siapa saja mereka bisa membuat! kalo sama-sama mau dan setuju! kemudian setelah hamil ya… sudah! karena tujuan mereka cuma menghasilkan anak!”

Dari pernyataan Olisia ini aku bisa menyimpulkan, mengapa banyak teman-temanku yang punya single parent! ya mungkin karena factor ini! tapi aku tidak mau berburuk sangka juga sih! tapi memang kebanyakan temanku hanya memiliki ibu, jika ditanya kemana ayah mereka? mereka hanya menjawab “da, ne sprasi Dinda!!**”

Itulah.. sedikit pengalaman tentang “gaoul” ala Russia, sebetulnya tidak semua begitu.. banyak juga yang masih membawa adat-adat ketimuran (maklum Russia kan Eropa Timur yah? hehe) yang menjunjung tinggi nilai moral dan susila. Tapi jika kita mau membuka mata lebar-lebar, hal seperti ini juga lumrah ditemui di Indonesia. Namun sayang masih dalam taraf “terselubung”. 🙂

hemmm.. aku rasa bahasan kali ini cukup sekian dulu, takut ada yang prokontra! hehehe.. Tulisan ini aku ketik dengan harapan agar kita bisa membuka mata lebar-lebar dan lebih peka dengan fenomena yang terjadi disekitar kita. Terutama yang tinggal di L.N, juga menentang pemikiran “ndeso” orang awam yang kebanyakan negative thinking kalo udah denger kata “L.N” dan di identikan dengan hal-hal yang berbau tabu. Pada muasalnya, kehidupan di L.N tidak bisa di pukul rata, tergantung juga dengan negara dan pola pikir kita sendiri. Dont judge book from the cover! Karena bukan berarti juga orang yang hidup diluar negri menjadi sepemahaman dengan orang-orang setempat.

Salam,

Dinda

Ke-Elokan Alam Russia selatan [Stavropal-Pyatigorsk-Mineralnie Wvodi]

“Halo Assalamualaikum Kak kapan nih main ke Stavropol? kan taun ini lo bakal lulus hayulah main-main ke sini main ski kita” sapa cowo yang akrab di pangil Alfonzo ini.

Ia adalah mahasiswa kita yang terpental sendiri dikota kecil Stavropol, sekitar 5 jam kearah barat daya dari kota Rostov On Don. Disana ia belajar kedokteran di Stavropol State Medical Academy dan menjadi satu satunya mahasiswa Indonesia. Ini adalah tahun ke-2 ia kuliah, dulu sewaktu masih sekolah bahasa Alfonzo pernah menjadi bagian dari mahasiswa Rostov. Tapi memang Russia, setiap kali setelah sekolah bahasa mahasiswa kita dipindahkan lagi ke kota-kota antah barantah yang nantinya akan di sebar keseluruh penjuru Russia. Terutama dikalangan mahasiswa kedokteran kita, memang sih awalnya mereka diminta untuk menulis “zayavlenia” atau surat permohonan agar ditempatkan di kota-kota yang mereka inginkan seperti St. Petersburg, Moscow, Volgograd atau bahkan Rostov On Don sendiri. Tapi tetap saja yang namanya manusia, hanya bisa berusaha di tangan Tuhan dan pemerintahan Russia-lah keputusan diambil jadi mereka[mahasiswa, red] harus siap mental di tempatkan di kota mana saja.

“Siap Fon, tapi masalahnya aku kan harus nyelesein skripsi ku dulu baru deh nanti bisa main-main” jawabku memberi alasan. Memang benar ini adalah 3 bulan terakhirku di Russia dan aku harus menyelesaikan semuanya tepat waktu. Ingat, disini mahasiswa beasiswa dituntut untuk menyelesaikan program study tepat waktu tidak ada istilah “molor” ditambah lagi dengan sistem akademis yang masih berupa “paket” dan bukan “SKS” seperti di Indonesia. Maka, bisa dikatakan tahun terakhir ini berat, selain harus mengerjakan skripsi kita juga masih punya beberapa matakuliah dan ujian akhir nasional di semester akhirnya.

“Tapi kan ini zima terakhir kak, kapan lagi lo bisa main ski?? iya ga?” timpal Alfonzo dari seberang sana. Benar juga sih, ini zima [winter] terakhir, tahun depan mungkin aku tidak akan merasakan suhu minus diatas 20 derajat lagi, tidak akan bisa menyentuh betapa lembut dan cantiknya salju ketika turun.

“Ya udah deh… aku coba tanya teman-teman yah.. nanti kita hubungi lagi”

“Kharasho, guwe tunggu berita baiknya yah kak “

“Klik” suara telfon terputus,

Aku langsung menghubungi teman-teman Indonesia yang seasrama denganku untuk berangkat menjelajah lagi kota-kota Russia, setiap kota disini selalu memberikan misteri dan ciri khasnya tersendiri.

Akhirnya setelah keputusan terakhir diambil kami ber-empat[aku, adikku Dita, Niko dan Bung Yudhi] sepakat berangkat menuju kota Stavropol di long weekend ini, kebetulan juga tanggal 8 maret adalah women days sedunia jadi sejak tanggal 5 yang kebetulan jatuh pada hari sabtu menjadi hari libur.

Tiket mashrut [semacam angkot] telah ditangan, harga juga tidak terlalu mahal sekitar 500 rouble atau 160 ribu rupiah, untuk 5 jam perjalanan antar kota. Mobilnya cukup nyaman dengan kapasitas 18 penumpang dan dilengkapi fasilitas  Tv ditengah-tengah. Kami berangkat jam 8 pagi dan akan sampai sekitar jam 2 siang, sesampainya disana kami langsung menuju kwartira/flat tempat tinggal Alfonzo, untuk beristirahat. Baru pada sore harinya kami berjalan berkeliling kota.

Mungkin karena letaknya yang tak begitu jauh dari gunung Elbrus menjadikan kota Stavropol ini berbukit-bukit, sebuah taman kota yang indah menyuguhi pemandangan yang menakjubkan, disana kita bisa melihat keindahan kota Stavropol karena taman kota terletak diatas bukit. Cantik dilengkapi dengan lembayung senja yang eksotis.

Setelah puas berjalan keliling kota, kami memutuskan untuk kembali ke flat, karena kebetulan juga aku dan Dita sedang sakit flu. Aku tak menyangka ternyata dikota yang letaknya lebih selatan dari pada Rostov ini ternyata memiliki cuaca yang lebih extreem, tak terduga karena sewaktu kami datang suhu udara sempat +5 celcius dan menjadi -10 dimalam hari. Perubahan yang drastis ini ternyata diwarnai dengan turunnya salju keesokan harinya yang turun sejak pagi hari, flu yang aku bawa dari Rostov sukses dengan mantab menjadi sangat berat. Tapi sakit ini tak kubawa berat karena aku tahu ini kesempatan langka.

Rencana semula menuju kota Dombai untuk bermain ski berubah ketika Alfonzo mengabarkan bahwa arena ski longsor akibat badai. Tapi tak habis akal, kami memutuskan untuk pergi ke kota Pyatigorsk yang terkenal karena wisata gunungnya itu.  Iyah, Pyatigorsk juga terletak di Stavropolski Krai yang berjarak 20km dari kota Mineralnie Wvadi, kami menggunakan mashrut lagi untuk menempuhnya, harga tiket kali ini hanya berkisar 250 rouble dan jarak yang ditempuh sekitar 3 jam.

Sejak 19 Januari 2010 Pyatigorsk telah menjadi pusat administratif Distrik Federal Kaukasus Russia Utara.
Nama Pyatigorsk sendiri berasal dari bahasa Rusia yang memiliki arti menyatunya “lima gunung” (pyat gorsk -пять гор-) dan kota ini disebut demikian pula karena lima puncak dari Beshtau (yang juga berarti “lima gunung” dalam bahasa Turki) dari pegunungan Kaukasus yang menghadap ke kota. Pada tahun 1780 kota Pyatigorsk ini telah menjadi kota wisata yang memiliki fasilitas spa kesehatan dengan mata air mineral sejak 1803.

Bukan Russia namanya jika suatu kota tak menonjolkan sejarah para pahlawannya, sama seperti Penyair Rusia Mikhail Lermontov tertembak mati dalam duel di Pyatigorsk pada tanggal 27 Juli 1841.   Disana juga Ada sebuah museum di kota dikhususkan untuk mengenangnya.

Sayangnya kami tidak sempat menuju sana, perjalanan kami lanjutkan menuju bukit Mashuk dimana dari bukit tersebut kita bisa memandang langsung Pyatigorsk tersebut tapi sayang karena hujan salju pendakian ke bukit Mashuk tidak menghasilkan pemandangan kearah lima gunung tersebut. Tapi kami cukup puas karena dari bukit tersebut pendakian disuhu -5 derajat kami tak sia-sia, kami bisa melihat pemandangan kekota Pyatigorsk yang menawan

 

 

 

 

[Bangunan ini dibuat oleh para sahabat dari Mikhail Lermontov untuk mengenangnya]

[pemandangan saat pendakian dibukit Mashuk]

[patung Orla atau burung elang yang menjadi simbol kota]

[pemandangan dari atas bukit Mashuk]

Akhirnya, setelah kedinginan dan cukup beku kami memutuskan untuk turun. Sempat tercetus ide gila untuk mengunjungi pasar Vietnam [pasar rakyat dimana yang berjualan adalah orang-orang imigran dari Vietnam]yang ada dikota ini tapi urung karena akhirnya kami menjadi kesasar. Butanya kami akan daerah ini menjadikan kami tak tahu harus berbuat apa ditambah dengan perut yang keroncongan dan suhu dingin yang menggigit membuat otak kami ber-lima beku.

Aku memutuskan untuk mengajak teman-teman lain untuk makan di Mac. Donald, iya restoran cepat saji yang sudah tidak asing lagi bagi kami semua, jika ditanya kenapa kami tak masuk ke restoran atau tempat makan ala Russia jawabannya karena kami masih kurang bisa menerima makanan Russia ditambah kami tak mengenal daerah ini, sulit bagi kami untuk mengetahui bahan baku makanan tersebut[untuk kami yang muslim kami khawatir dicampurnya minyak babi kedalam masakan tersebut]. Sehingga meskipun Mac. Donald bukan jalan terbaik tapi setidaknya familiar dengan lidah kami [mengingat mc. Donald belum masuk disetiap kota Russia], dan benar saja ditengah-tengah kepanikan kami yang sedang menyasar di daerah antah barantah kota Pyatigorsk [yang kami rasa kami sedang berada disebuah desa dipelosok kota] kami beberapa kali menanyakan keberadaan “Mc. Donald” pada masyarakat setempat dan hasilnya nihil, seorang pria setengah baya yang kami tanyai malah menanyakan kembali kepada kami “Sto takoe Mak Donald?” [apa itu Mc.Donald?] bahkan pria muda yang kami anggap sebagai “manusia modern” hanya bisa menggelengkan kepala, sampai supir taksi yang kami tanyakan cuma bisa menggangkat bahu, wajah kami ber-lima sempat pucat dan hanya bisa tertawa kering. Kami tak dapat membayangkan sebenarnya dimana keberadaan kami. Hingga akhirnya Alfonzo menghubungi kawan nya yang tinggal tak jauh dari kota dan meminta untuk menjelaskan kepada supir taksi.

Masalah terlewati, kami berhasil menemukan Mc.Donald setelah sekitar 20 menit naik taksi. Benar saja, didalam Mc.Donald yang terletak di tengah kota ini kami bisa melihat peradapan orang-orang Russia modern [sebenarnya agak kurang sreg menuliskan hal yang seolah menjadikan Mc.Donald ukuran modernisasi tapi apalah daya kenyataan yang berbicara]

Setelah kenyang mengisi perut kami memutuskan untuk membeli tiket pulang ke Rostov, mengingat perbekalan kami yang telah menipis dan udara yang kurang bersahabat sehingga kami merasa tak mungkin lagi melanjutkan penjelajahan kali ini.

Kami membeli tiket kereta api, ini adalah pilihan terbaik setelah puas menjelajah, karena kereta api Russia ini didesain dengan tempat tidur tapi sayangnya tiket yang kami dapat tidak dari kota Pyatigorsk kami harus transit dulu ke kota Mineralnie Wvodi yang dalam arti bahasa Indonesa adalah Air Mineral, kota yang dijadikan khusus untuk kota transit yang menghubungkan beberapa kota disekitar Stavropolski Krai.

 

Jarak dari kota Pyatigorsk ke Mineralny Wvodi berkisar 40 menit dengan menggunakan Kereta elektrik yang ada setiap 30 menit sekali

[jadwal kereta elektrik dari stasiun Pyatigorsk]

Hari sudah gelap ketika kami sampai di st. Mineralnie Wvodi kami tak bisa melihat sekeliling akhirnya saya sempatkan untuk foto stasiunnya saja

Tapi demi pembaca saya coba searching di yandex.ru untuk foto kota nya berikut :

Dan ini foto keadaan kereta-nya. Maaf gambar diambil dari internet karena saya lupa untuk mengambil gambar sendiri

Perjalanan akhirnya berakhir setelah 9 jam, tubuh kami memang terasa remuk karena lelah tapi apa yang telah kami lalui tetap akan selalu teringat sebagai kenangan perjalanan di musim dingin yang juga menjadi musim dingin terakhirku di Russia.

Sampai jumpa lagi di petualangan kita selanjutnya….

До свидания ^___^

 

ditulis oleh : Treesa Hidayanti

mahasiswi Southern Federal University semester 8

Email : treesa.hidayantee@gmail.com

 

 

Maaf aku telah…

Ini cerita paling membuat ilfil sejagat! yang pastinya ga bakal bisa aku lupa kelakuan bego bin tolol bin ajaibku yang kebetulan keluar kalo lagi kumat..

Ceritanya hari itu.. dimulai saat cuaca mulai ga bersahabat, saat dimana kota Rostov udah makin mirip kaya blender raksasa tanpa isi[entah apa yang ada di benak anda yang jelas angin kencang muter-muter], kadang beberapa sampah plastik yang kebetulan tercecer di jalan ikut muter-muter jika sapuan angin mini mirip puting beliung itu mulai beraksi. Iyah.. angin yang mulia ini, sepanjang hari terus iseng.. muter-muter keseluruh kota seperti tak kenal lelah [akh puitis kaleee]

Sampai akhirnya, sebagian koloninya mulai masuk dengan super sukses kedalam tubuh mungil yang indah dan seksi sekaliku, mungkin kalo orang jawa bilang masuk angin, sedang kata orang inggris bilang “wind enter” halah! ngaco!

Sebetulnya, ga ada masalah kalo emang ditoko-toko terdekat ada yang jualan obat masuk angin, atau apalah.. berhubung seharian di kampus tanpa makan pula, maka angin mamiri terkutuk tersebut terus terusan mempermalukan ku dengan cara memutar-mutar diri didalam usus dan lambungku sehingga mengeluarkan bunyi yang “ehem” sama sekali tidak sekseh dan menjijikan. Mungkin orang akan mikir kalo aku sedang kelaparan [meskipun iya] atau orang akan berfikir aku “maaf” kentut. Tapi gara-gara itu tiap kali merasa angin itu akan mulai meronta di saluran ususku aku mulai cari cara cermat dan cerdas untuk meng-kamuflase suara-suara ghoib tersebut, yah misal dengan cara menjatuhkan buku yang ada di tangan ku yang temponya disamakan dengan kira-kira bunyi yang akan keluar. Alhasil bunyi angin terkutuk dari perutku tertutup dengan bunyi “bruk” yang indah dari jatuhnya buku dari tanganku. [tentu dalam konteks ini aku menjatuhkannya dengan gaya yang terbilang keren,. HALAH! haha]

Setelah seharian memutar otak kanan dan kiri untuk menutupi “bunyi-bunyian” dari perut dan sedikit “ngepret” yang di tahan-tahan, akhirnya kelas selese! aku tidak “maaf” kentut sama sekali didalam kelas. Cuma kadang rusuh dikit dengan kelakuan janggal yang mendadak menjatuhkan barang-barang yang anteng dari atas meja hanya untuk “menjaga image” sebagai bangsa Indonesia yang tahu ADAT! [susahnyeeeee]

Merasa sukses aku pulang dengan langkah gagah gempita, sambil nyanyi-nyayi kecil mengiringi musik yang aku dengar dari mp3 lawasku, akh.. mp3 ini. sudah sejak 4 taun lalu tetap setia menemani dan mengisi kekosongan hati dan hariku selama di Russia. Thanks to my Mp3 jasamu tak kan ku lupa!

Bus no. 83 melaju perlahan, tenang.. tak ada suara mesin seperti bus tua biasanya. Bus kali ini terbilang baru.. maka bunyi mesin halus ditambah heningnya orang-orang russia yang irit bicara itu, dan you know! setelah 5 tahun hidup di sini aku baru nyadar kalo orang Russia itu bener-bener kaku! hahaha, kekakuan mereka mencolok apalagi kalo didalam angkutan umum kaya gini, mana ada yang keliatan saling senda gurau atau ngobrol. Jarang banget!!!! yang nyebelin kalo kita ngobrol, semuaorang pasti ngeliat kearah kita dengan sorotan tajam seakan berkata “shut up! dont distrub! you are so annoying!” , ditambah lagi orang-orang sini selalu pasang muka “se.ri.us” jarang banget ada yang sumringah apalgi menyeringai [wew! menyeringai! haha]

Seperti biasa aku sih cuek bebek, ini salah satu pembentukan karakter yang terbentuk dari sini, yaitu -cuek mampus-. bahkan mungkin aku tidak akan tahu wajah orang yang duduk disebelahku dari naik sampe turun. Bagiku semua itu tidak penting, okelah.. aku ga mau curhat masalah ini lebih dalam. Kayaknya lebih banyak nangis darahnya ketimbang nangis susunya![nangis susu? sejak kapan ada istilah itu? hahaha]

Ditengah keheningan bus no.83 menuju sentral rinok ini, semuanya menjadi kelabu.. saat aku mulai tersadar jika mp3 yan sungguh berjasa itu ternyata menjebakku dalam malu yang teramat sangat! karena apa? karena musik mp3 ini membuatku benar-benar tak sadar jika keadaan suasana didalam bis yang hening itu tiba-tiba terdengar bunyi “PRET” yang kencang dari [maaf] -itu-ku.

Aku baru sadar ketika nenek-nenek yang duduk disebelahku menoleh kearahku sambil pasang muka “jijay”nya. Aku benar-benar ga sadar kalo suara angin itu keluar dengan gagah berani seakan-akan bebas lepas hingga menjerit menjepit! Aaaarrrggghh….siaul!!! astaga!

Mp3 sialan… gara-gara kamu aku terlena hingga tak sadar jika suara bising musik itu hanya ada di kedua telingaku! bukan bergema didalam bis no.83!!

hhhhh…..sekian dan terimakasih telah membaca!

Trip to Frozen Sea! Taganrog city [South of Russia]

Akhirnya kesampaian juga jalan-jalan ke laut beku untuk tahun terakhirku selama 5 tahun study di Russia ini, meskipun tahun 2008 kemarin aku juga sempat kesana, tapi rasanya tidak afdol jika tidak mengunjungi kotanya Cekhov untuk terakhir kali [maybe] in my last year!

Aku dan rombongan berjumlah 10 orang [Ucup, Hani, Goji, Dinda, Bung Tete, Pipit, udel, Ucok, Boni, dan Salim] memutuskan untuk naik электрически поезд [elektriceski/ kereta listrik] menuju kota Taganrog yang berjarak kurang lebih 60 sampai 90 menit selain itu harga tiket tergolong murah, hanya 72 Rouble [setara dengan 25.200 rupiah] dan lebih murah lagi jika kita bisa menunjukan studenceski bilet [student card] maka tiket diberi potongan 50%. Kereta ekonomi ini sangat sederhana, dibelantara Gagahnya Negara Russia aku masih bisa naik kereta yang tempat duduknya masih terbuat dari kayu dan lengkap dengan pemanas/ heater yang menempel dibawah kursi penumpang [hanya menyala saat winter]. Inilah Russia yang aku kenal, selalu apik dalam pemeliharaan benda-benda bersejarah, termasuk museum, monumen bersejarah, transportasi umum, dsb. Jadi jangan kaget jika kita menginjakkan kaki di Russia kita masih disuguhi alat transportasi kuno.

Russia sangat menghargai sejarah karena mereka sadar bahwa sejarah adalah fondasi penting sebuah pembentukan awal, dimana seluruh cikal bakal Russia sekarang ada di sejarah, oleh karena itu pula  mereka bisa terus tumbuh dan kuat dalam kondisi apapun.  [miris juga kalau mengingat veteran di Indonesia yang kurang di perhatikan oleh pemerintah padahal di Russia ini veteran diberi penghargaan khusus, mereka selalu ingat bahwa tanpa adanya para pahlawan-pahlawan itu Russia tidak akan bisa sekuat ini]

 

Perjalanan 90 menit dengan kereta telah kami lewati, kami telah sampai di Vtaroi Vokzal [stasiun ke 2] kota Taganrog, dimana ada laut Azov. Dari Vtaroi vokzal sebetulnya kami bisa menggunakan marshut[angkot] yang langsung menuju laut, tetapi karena suhu udara tidak terlalu dingin [minus 11 derajat] kami memutuskan untuk berjalan kaki. Perjalanan dengan jalan kaki bisa ditempuh hanya dengan 20 menit. Kota Taganrog juga relatif kecil, sehingga kami bisa sekalius menikmati keindahan kota tua ini.

Sesampainya di laut yang sudah membeku ini, kami langsung berhamburan berjalan menuju laut untuk mengambil foto, karena laut Azov relatif dangkal [kurang lebih sampai 2 kilometer dari garis pantai kedalaman laut hanya sebatas leher orang dewasa] menjadikan laut ini mudah beku. Pemandangannya yang sangat indah dan benar-benar tidak bisa di ungkapkan dengan kata-kata, karena diatas laut sejauh mata memandang kami hanya melihat hamparan laut putih yang membeku dan dilapisi salju tipis [kira-kira 5cm].

Menyenangkan, rasa dinginnya angin yang lumayan kencang pun tak kami gubris karena kami semua terpukau dengan keajaiban ini. Teman-teman langsung berhamburan untuk bermain, ada yang berkejar-kejaran, foto session tanpa kwatir lapisan es retak, meskipun begitu adapula yang masih merasa takut kalau kalau lapisan es nya pecah dan kami semua tercebur kelaut yang membeku ini. Hal itu wajar karena di tanah air kami tidak bisa menikmati ini.

ket : Foto diambil dari pantai.

Sayangnya ketika musim panas, laut Azov ini tidak boleh dibuat berenang karena sudah terkena pencemaran limbah, meski begitu tidak sedikit pula yang melanggar dan merelakan tubuhnya gatal-gatal karena limbah.

 

[Rombongan Teman-Teman mahasiswa Indonesia di laut Azov yang membeku]

Nah, sekian perjalanan kami kali ini ke laut beku di kota Taganrog selatan Russia. Semoga bisa menghibur ^___^

 

Dimuat juga di : http://www.surya.co.id/2011/02/11/menembus-laut-beku & http://wisata.kompasiana.com/jalan-jalan/2011/02/01/jalan-jalan-ke-laut-beku-di-russia-selatan-yuks/

 

For my last winter Buat SnowMan Yuuuukk…!

Wawawah..  Salju di Rostov masih numpuk aje nii.. tangan gatel juga pengen maen-maen apa lagi this is my last winter for my 5 winter’s hiks.. Sedih juga kalo ngebayangin akhirnya aku akan meninggalkan Russia dalam waktu 6 bulan ini. Kalo inget campur aduk juga perasaan ini, mau ga mau Russia its my another motherland since 2006! iya sejak terdampar disini 5 tahun lalu…

Russia dengan segala kekakuannya (yang secara langsung cukup berdampak pada perilakuku yang menjadi sdikit kaku dan susah senyum!) juga Russia dengan segala suka dukanya. 5 tahun ternyata waktu yang singkat iyeee sekarang  bisa bilang getooo coba waktu baru 2007 rasanya udah hampir nangis darah karena berbagai duka nya hidup sebatang kara di Russia.  Russia Oh Russiaaa….  *tereak tereak dipinggir sungai Don*

Tapi aku gamau ngebayangin gimana pedihnya ninggalin Russia 6 bulan lagi (blom kejadian ntaran aja dulu ceritanya). Nah, mumpung Allah mengirimkan saljunya dengan lebaat dan bertumpuk-tumpuk. Aku, Ucok, Udel dan Boni langsung aja turun kebawah!(padahal aku sendiri turun paling akhir haha) kelapangan bola behind dormitory.

Ga ada perang bola salju! Dingin banget soalnya! sepatu boots  aja sampe tenggelam setengahnya karena salju!

Nah Tadaaa..!!

ini dia snowman buatan Udel, Boni dan Uchok! (ssst.. aku kan dateng belakangan jadi ga ikut buat! dingin kekeke)

Itu sepatuku udah ga tenggelam lagi karena seputaran Umon (nama si snowmen, red) udah di keduk buat badannya.

yang ndelosor dibawah itu dia yang namanya Uchok , yang samping kiri Umon namanya Boni.. Sebetulnya Boni itu nama panggilan Samuel singkatan dari Eboni yang artinya kayu hitam *pantes si Boni ga marah waktu dipanggil dengan nama barunya wong ternyata Eboni itu kayu mahal hahaha*

#sebab Boni paling item diantara kita sebab itu pula selalu dikira dari benua Africa hehehe Boni Boni..

Udah Dulu Ah..  yang penting aku harus nikmati dinginnya Russia meskipun minus-minus yang mungkin tidak akan terulang lagi ^__^


 

 

 

 

 

 

Такая студентческая Жизнь  Неповторная 🙂

 

 

Rostov, 26-01-2011

Horeee Rostov Bersalju!!

Wah, rasanya udah hampir 1 bulan ga nulis di blog (hehehe ampyun) soalnya lagi ada proyek nih. Rencana mau ngebukuin tulisan-tulisan kacau ini yah sapa tau bisa laku terus bisa buat modal kawin deh! wakakaka eh ko ngakak? Amin! (tolong diaminkan yah)

Begini ceritanya, setelah hampir habis musim saljunya akhirnya Rostov yang garing, kering kerontang ini akhirnya disentuh lagi oleh keindahan “salju” wuuicch… senaaang sekali rasanya. Akhirnya setelah salju yang ditunggu-tunggu sejak bulan november FYI sampe bulan desember kota Rostov masih ijo looh… meskipun sebagian udah kuning dan rontok juga akibat musim gugur.

Aku, dita, bunbun, bung Tete, Boni, dan Ucok akhirnya memutuskan untuk maen maen keluar, kebetulan juga sih Bung Tete, Uchok dan Bunbun hari ini ga jadi konser di muzikalni teater karena konser dibatalin akibat Bom yang meledak di Bandara International Domodedovo Moscow. Meskipun bom meledak jauh disono tapi seluruh Russia kena dampaknya instruksi dari pusat meeenn!!, apalagi hari ini bertepatan dengan hari Tatyana/ hari pelajar se-Russia.

Oke deh, lanjut…

Akhirnya kami ber-6 yang kebetulan tinggal satu atap alias satu asrama memutuskan jalan ke sungai Don (ini nih cikal bakal kota Rostov on Don) kami langsung naik bis no. 67 yang lewat Balsaya sadovaya/ jalan utama kota. Biasanya dari barat/asrama ke pusat kota menempuh sekitar 40menit tapi kali ini hampir 1 setengah jam gara-gara probka/traffic. ga biasanya sih.. tapi curiga kayanya karena hujan salju ini, soalnya saljunya deres banget jalanan langsung licin. Semua kendaraan harus berjalan perlahan biar ga selip atau celaka.

Kami turun di ulitsa Boroshilovski, disana ada taman yang gede biasanya teman-teman mahasiswa menyebutnya “patung diponegoro” karena ditengah taman ada patung pahlawan yang nunggang kuda. Hahaha ngerusak! Ucok langsung lari-lari dan guling-guling disana, saljunya tebel ada mungkin tebelnya 15cm-an seneng sekaliii… bahkan aku sampe buka mulut karena pengen ngerasain Es serut alam hohohoh, udah 5 taun tetep ndeso jadi kesimpulan : Ndeso adalah bakat bawaan!wakakak

Hampir 30 menit lari-lari maen kejar-kejaran dan perang salju akhirnya baru nyadar kalo jari kaki mulai mati rasa(maklum suhu udara minus 5 hari ini), beku.. sumpe beku!!! alamak.. sakit rasanya.. akhirnya kami mutusin untuk masuk ke Rostik/ Kfc nya Russia buat menghangatkan badan, lumayan sih 30 menit masuk kedalam sini sedikit demi sedikit jari-jari kaki meleleh juga akhirnya

tapi yang bikin gedek yaitu harga Teh masyaAllah.. mahaaaall.. masa harganya sama dengan harga sandwich termurah (39 rouble setara dengan 13ribu rupiah) wew! kite kan mahasiswa yah.. ga kuat makan begituan.. coba di tanah air, bisa sampe muntah minum teh Anget diwarteg. hahahay (ya iyeeeh resto junkfood dibandingin warteg! Oon dindaaaa)

Setelah jari kaki mencair, kami mutusin kerencana semula yap menuju “reka Don/ sungai Don”

jalanan cukup lumayan hampir 15 menit dari patung diponegoro tadi, badan kami udah hampir putih semua ketutup salju, (deres bener ini ujan) orang-orang pada sibuk antri untuk naik transport kecuali kami, bahkan beberapa diantaranya malah milih menggunakan payung. (kalo kita mahasiswa asing, kalo summer baru keluarin payung karena takut panas hohoh)

dan Tada!! kami sampe semua di reka Don.. baguuuss.. puutiiiih semuaaa.. salju makin tebel sekarang kira-kira udah setinggi 20cm an.. kita langsung take a pict! berbagai gaya (maklum jiwa asianya keluar.. hahaha)

tapi sorry dorry morry yaah yang dipajang cuma yang gaya standart waras, soalnya kalo dipajang yang aneh-aneh bakal ilfil wakakaka

keterangan pict : kika

Bung Tete, Dita, Dinda, Uchok

Background : reka Don setengah beku

 

Sepanjang tepian sungai Don kali ini sepii banget, kecuali kami ber6 eh bertujuh lupa masukin si Salim temen sekamar bung Tete dari Al jazair. yang ikut juga dalam rombongan kita hohoh

Ya memang! yang namanya musim salju minus 5 orang Russia sendiri masih waras untuk ga jalan-jalan yah? emang kita yang saking exitednya malah jalan-jalan diruangan terbuka berjam-jam.. hahaha (kabel syaraf dinginnya dah pada putus kali ya)

Eh tau ga? aku dan bung tete malah sempet takziah dimakan mbah Don di Reka Don loch nih gambarnya :

suasana cukup mengharukan, mau bagaimanapun kita punya darah orang Indonesia aseli yang memang jarang absen untuk masalah ziarah kubur..

 

Setelah puas Ziarah, kami semua akhirnya pulang ke Rumah dalam keadaan kelemasan karena kami baru nyadar kalo ternyata sepanjang hari tadi bukan hanya turun salju tapi sudah termasuk katagori “badai salju” wakakakaka.. pantes ga ada yang jalan-jalan! dasar mahasiswa edaaannnn.. hahaha

 

*ilustrasi gambar milik pribadi

**takziah hanya rekaan karena sebetulnya bukan makam melainkan pot bunga! hahaha KETIPU.. wkakaka

 

Salam,

Selasa. 25 Januari 2011

My last winter

Sebetulnya hari ini adalah musim yang pasti akan aku lewati. Musim dimana aku memang akan merasakannya untuk terakhir kalinya (mungkin), setelah 5 tahun melewati musim salju, tahun ini tercatat adalah untuk terakhir kalinya sebelum tahun depan aku kembali ke Indonesia karena telah dan akan menyelesaikan sekolahku disini..

Memang yah..

Ada permulaan pasti ada pula akhir, ada pertemuan pasti ada perpisahan..Jika teringat ini adalah winter terakhirku, rasanya campur aduk perasaanku. Ada perasaan tidak menyangka ternyata aku sudah 5 tahun jauh dari tanah air, perasaan haru ternyata aku sudah berdiri dipenghujung perjuangan 5 tahunku di Russia ini, dan perasaan Syukur karena Tuhan memberikan aku kesempatan untuk bisa mencicipi “rasa” variasi hidup di rantau.

Tidak tanggung-tanggung, Tuhan mengirimku langsung keRusia, negara yang berada puluhan ribu kilometer dari tanah kelahiranku. Aku percaya kenapa Tuhan mengirimku kesini saat itu! karena Tuhan yakin bahwa aku mampu bertahan disini :) Alhamdulillah.. Ya Rabb.. memberikan amanah ini :) semoga aku mampu menjadi mujahiddahMu yang mampu menegakkan rongga-rongga islam kelak. Dimanapun aku berada :)

Aku yakin, suatu saat nanti aku akan menikmati “musim salju” lagi.. entah di bumi bagian mana :)

До свиданя Зима я вас всегда люблю хотя бы я не могу держать себя холод ну, я вас всегда жду. Россия вы мне дают много образная жизнь Спасибо Аллаха Спасибо России  🙂


Ketika Jilbabku di “cumbu” beruang kutub

Aku berlari menuju kampus bahasa rusia dengan menerobos salju yang turun sangat lebat,sepatu musim semi yang aku gunakan membuatku harus berhati hati berjalan karena tak di lengkapi dengan sol yang memadai untuk menahan licin nya air yang membeku di jalanan,lapisannya yang tipis tanpa wol di dalam nya pun membuat kaki ku sedikit membeku tentu bukan kebodohan,hanya sebuah kemalasan yang menderaku,sebetulnya bukan alasan yang di sengaja tapi aku punya dasar nya, sudah beberapa minggu ini rostov sudah menghangat angin musim semi yang hangat bertiup ringan ke seluruh penjuru kota rostov.

Sama seperti hati manusia cuaca akhir akhir ini tidak bisa di tebak,sehari hangat sehari bisa bersalju.. dingin dan pucat!

Sama hal nya dengan rostov beberapa waktu lalu cuaca menghangat 10 derajat celcius!! Dan lihat lah kawan? Hari ini?? Minus 14 derajat di bawah 0!! Kehendak Tuhan.. tidak ada yang bisa melawan.

Yang hadir hari itu di kelas bahasa rusia hanya aku seorang,dan seharusnya jika lengkap jumlah kami 5 orang mahasiswa. memang kelas bahasa rusia ini adalah kebijakan universitasku yang memberikan kelas tambahan 2 kali selama seminggu sampai kami di tingkat akhir nanti,jangan di kita meskipun aku sudah berapa di tingkat tiga dimana aku sudah tinggal di rusia sekurang kurangnya 4 tahun aku sudah bicara cas-cis-cus dalama bahasa rusia!
Belum.. bahkan terkadang orang asli rusia tidak mengerti apa yang aku bicarakan –miris- haha
Aku tidak berbohong,bahasa rusia itu termasuk bahasa yang rumit,tidak cukup hanya di pelajari dengan waktu 1 tahun. Karena gramatika bahasa rusia itu luas dan konkert.

Aku memasuki lorong kelas yang masih gelap dan dingin,belum ada tanda-tanda kelas yang di mulai,mungkin karena seharusnya paling pagi adalah pukul 9,hanya saja karena jadwal kami bentrok dengan kelas lain maka jadwal di mulai setengah jam lebih awal, aku menghampiri kelas ku,pintu terkunci aku tak menemukan siapapun! Hhh.. biasa! Teman-teman lain sudah malas,apa lagi jadwal mereka di kampus jurnalistik itu sudah cukup padat,di kampus ku juga! Kami memiliki jadwal yang sama meskipun berbeda jurusan dan letak kampus, akhirnya aku yang memang anak tiri di jurusan ku itu akhirnya di barengi oleh mahasiswa asing dari fakultas jurnalistik! 3 orang mahasiswa china dan 1 orang afrika di tambah aku.

Mendapati kelas kosong aku langsung menuju kantor ruang gurum didalam ruang dosen ku yang berusia 69 tahun ini sudah duduk manis di depan computer menyiapkan materi, iya! Orang rusia itu sangat disiplin! Tak peduli tua muda! Jika memiliki tanggung jawab maka akan terus dilaksanakan meskipun badai salju menghalangi,terkadang malas nya bangun pagi membuat ku mendholimi beliau! Aku biasa beralasan sakit karena menuruti mata ku yang masih di penuhi krikil! Sebagai mahasiswa asing bahasa berat untuk ku! Tapi ini adalah resiko ku telah mengambil keputusan ini,tidur jam 3 atau jam 4 pagi sudah menjadi menu sehari hari.. tapi mengingat wajah senja dan sabar nya kakek dosen ku ini aku tak tega! Aku yang masih muda beli ini masa harus terus terusan menuruti hawa nafsu,tak perduli dengan pengorbanan kakek dosenkku yang berjalan setiap hari ke kampus! Jangan Tanya kenapa berjalan. Tentu karena beliau ini di gaji dengan minim! Aku salut dengan ke disiplinan beliau!

Ia menyuruhku duduk di sebelah nya,sudah lewat 10 menit dalam kediaman kami berdua ternyata kawan kawan lain belum juga muncul,sampai akhirnya ia memulai pembicaraan :

VN : dinda, boleh saya Tanya sesuatu??

Din : silahkan jika saya mampu menjawab maka saya akan menjawab semampunya.

VN : harasho,anggap saja sekalian ini sebagai kelas kita hari ini “conversation” !

Din : dengan senang hati 

VN : kenapa sih kamu masih menggunakan jilbab??

VN(Vladimir nikolevic) pernah bekerja di sinegal selama 3 tahun menjadi seorang reporter untuk salah satu surat kabar rusia. Kebetulan karena sinegal adalah salah satu Negara dengan mayoritas islam,beliau selalu saja memiliki pertanyaan yang belum pernah terjawab dengan puas.

Din : karena saya tau ini wajib hukum nya untuk seorang wanita muslimah agar berbeda dengan yang non muslimah.

NV : tapi ini Russia! Bukan Negara mu, kau boleh bebas berekspresi! Tak akan ada orang yang melarangmu berbuat apa saja untuk kebebasab mu!

Din : iya saya tau, tapi Tuhan maha melihat! Meskipun saya bisa melakukan apa saja tapi tetap ada batasan dalam bersikap untuk seorang yang benar-benar menganggap islam agama nya.

NV : tapi banyak orang islam yang tidak begitu! saya tahu banyak orang arab yang beragama islam yang bertingkah bebas dan bahkan (maaf) sama seperti kami. Lihat lah turki,mereka islam,tapi sebagian besar perempuan mereka tidak mengenakan jilbab.

Din : maaf saya bisa menjawab begini, semua amalan seseorang tergantung dari pribadi masing-masing,islam pada dasarnya memiliki hukum yang sama yang di sebut syariat. Itu hanya sebuah kebohongan terhadap diri sendiri jika mereka mengetahui tentang hukum tetapi melanggar nya. jika saya pribadi saya sudah tahu jelas tentang hukum itu jadi untuk apa saya membohongi diri sendiri dan melanggar? Berarti saya tidak menghargai diri sendiri dengan menjadi seorang pembohong?

NV : apa dasar hukum kamu?

Din : al-quran dan sunnah

NV : ini yang jadi ganjalan saya lagi, al-quran kan di tulis oleh manusia! Kenapa kamu percaya?

Din : bukan buatan manusia tapi firman allah kepada nabi di abadikan sepeninggal nya Nabi Muhammad,agar al quran tidak musnah di atas bumi ini. Al quran berisi tentang kisah-kisah masa lalu,yang bisa di jadikan pelajaran sepanjang masa, dan penuntun dalam hidup di segala aspek untuk seluruh umat.

NV : tapi tetap saja kan manusia yang menulis! Apa kamu percaya begitu saja? Siapa tahu isi nya diganti oleh seseorang yang memang hendak merusak! Kita tidak tahu manusia kan?
Din : Allah sendiri yang berjanji memelihara Alquran hingga kiamat.

NV : dan kamu percaya?oke tapi pertanyaan saya lebih kepada orang-orang islam itu sendiri,kamu tidak ingin seperti yang lain? Menggunakan pakaian mini,atau menunjukkan keindahan tubuhmu! Aku tau postur tubuh mu bagus sekali..kau tinggi dan langsing!
Din : maaf?

NV : iya,maaf tapi benar kamu tidak ingin??

Din : tentu saja tidak.. untuk saya aku menunjukkan tubuh kepada orang-orang yang bukan keluarga saya? Itu hal yang dilarang!

NV : tapi ini Russia!sekali lagi Kau boleh berkespresi!

Din : menggunakan jilbab juga berekspresi kan?hehe

NV : kamu tidak malu di anggap aneh?

Din : jika menurut saya benar kenapa harus malu? Tuhan maha melihat! Saya tak perduli anggapan orang lain .

NV : baik baik,saya mengerti tentang kuat nya prinsip kamu dengan agama mu,saya menghargaimu,apa lagi bagi saya hidup di Negara non muslim yang penuh dengan godaan seperti ini pasti akan sangat berat! Kau perempuan kuat!tapi tahu kah kamu? Bertahun-tahun saya mengajar disini saya tidak pernah bertemu dengan perempuan muslim yang kuat seperti kamu. Beberapa pertanyaan yang sempat mengendap di dasar hati saya kembali muncul saat saya tahu bahwa salah satu murid saya seorang muslimah yang berjilbab,pertanyaan itu kembali kepermukaan hati saya!

Din : tidak apa-apa.. saya sudah sering di Tanya-tanya hal seperti ini,saya bisa memaklumi.
NV : sebetulnya saya masih belum bisa mengerti tentang orang-orang islam ini,beberapa di antaranya adalah teman-teman saya di Senegal,sesame reporter,seorang muslim yang taat rajin beribadah dan istrinya juga mengenakan jilbab seperti kamu,yang membuat saya kaget adalah ketika tugas luar kota bersama saya untuk beberapa hari dia malah tidur dengan perempuan lain.dan ia bisa melakukan hal itu sebagai laki laki! hal ini langsung menjadi uneg-uneg di pikiran saya,kenapa islam agama yang tidak adil,perempuan mereka di berikan pakaian yang menutup dan membatasi aktivitas mereka sedangkan lihat laki-laki nya? melakukan apa saja dan ketika kembali ke pelukan istrinya ia menjadi sok suci!

Din : untuk kasus teman tuan seperti yang tuan ceritakan saya tidak bisa memberikan komentar apa apa,tapi saya bisa menjelaskan. Dimana letak ketidak adilan islam? Dari pakaian nyakah?? Anda salah,karena Islam sangat menghormati dan mengagungkan perempuan lah maka islam memberikan kehususan dengan membedakan kami dengan perempuan non muslim, banyak fungsi nya pula.. dengan pakai an ini saya aman dari gangguan yang tidak di inginkan dari laki-laki iseng.

NV : lalu bagaimana dengan turki? Kenapa mereka tidak menggunakan jilbab seperti kamu?
Din : karena ada unsure politik,menurut sepengetahuan saya, sebelum nya turki tidak melarang muslimah nya menggunakan jilbab,tapi ketika (maaf saya lupa nama presidennya) menjaba sebaai presiden. Segala hal yang bersifat keagamaan di larang.termasuk jilbab! Tapi sekarang sudah banyak yang memulai menggunakan jilbab. Memang tidak mudah menghilangkan hal yang sudah menjadi kebiasaan. Tapi saya yakin lambat laun pasti akan pulih kembali.

NV : harasho,saya mengerti,selain menggunakan jilbab kamu pernah minum alkohol?

Din : tidak

NV : free sex?

Din : tidak

NV : ke diskotek?

Din : tidak juga

NV : ya Tuhan! Bagaimana kamu menghabiskan masa muda mu?tanpa hal-hal itu

Din : hahaha.. tapi saya tetap bisa menjalani nya dengan syukur!

NV : saya menghargai kamu sebagai seorang muslimah. Semoga kau terus berjuang dengan prinsip mu itu 

Din : spasiba

Based on true story.

Kejadian ini adalah percakapan ku dengan guru bahasa rusia ku pada hari ini,sebuah pandangan baru tentang islam di mata non muslim, sejujur nya sebuah kerusakan islam sendiri karena musuh terbesar islam adalah orang-orang islam itu sendiri. Semoga Allah memberikan kekuatan iman ku dan orang orang mukmin di seluruh dunia. Amin